Monday 6 May 2013

Cara Memilih Investasi Yang Baik Ketika Sedang Terlilit Hutang




Cara Memilih Investasi....

Ini merupakan hal yang normal jika kita mengharapkan uang yang kita simpan atau kita investasikan dapat tumbuh dan berkembang. Sayangnya banyak faktor yang bisa membuat tujuan keuntungan kita ini tidak bisa tercapai. Salah satu kendala terbesar adalah ketika harus berhadapan dengan tumpukan hutang, baik hipotek, tagihan kredit, pinjaman, maupun kartu kredit. Namun sebetulnya ada cara untuk menyeimbangkan hutang yang bisa dilakukan, yaitu dengan cara berinvestasi maupun menabung. Berikut cara memilih investasi yang baik ketika sedang terlilit hutang :

1. Kenali Tipe hutang.
Sudah menjadi pengetahuan umum, memiliki hutang hanya akan menyulitkan kita melakukan investasi. Dalam beberapa kasus, berinvestasi di saat memiliki hutang sama seperti menangani kapal yang akan karam. Dengan kata lain, kita harus bisa menghasilkan uang lebih besar dari bunga yang harus dibayarkan dari tagihan kartu kredit. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui tiga jenis hutang yang selama ini berlaku. Yaitu: hutang berbunga tinggi(kartu kredit), hutang berbunga rendah (kredit kendaraan serta pinjaman bank), serta hutang pengurang pajak. 

2. Mengapa Berinvestasi.
Penghapusan hutang, khususnya untuk hutang jangka pajang, seolah mencuri waktu dan uang kita. Dalam jangka panjang, waktu yang hilang lebih berarti dibandingkan uang yang dibayarkan. Kita tentunya ingin menyerahkan yang kita dapatkan sebanyak kita mengumpulkannya. Inilah alasan mengapa kita perlu portofolio terlepas dari hutang. Ada baiknya untuk membuat pembayaran hutang kita masuk dalam kategori risiko kecil atau investasi pendapatan tetap. Nilai investasi kita mungkin kecil, namun mereka bisa menghasilkan lebih banyak dari investasi yang kita lakukan sepanjang hidup.

3. Rencana.
Dibandingkan menginvestasikan dana kita pada instrumen investasi tradisional yang melihat pada faktor risiko, ini berarti kita akan memperoleh return dari berkurangnya hutang dan pembayaran bunga. Sementara portofolio kita yang lain difokuskan pada instrumen berisiko tinggi namun memberikan untung besar seperti saham. Jika kemampuan kita mentoleransi risiko tergolong kecil, keranjang investasi kita hanya akan berupa pembayaran hutang. Namun jika kita seseorang dengan tipe pengambil risiko, kita tak bisa sepenuhnya menaruh investasi pada aset berisiko, perlu ada periode pembayaran dari pinjaman. Kesimpulan, kita bisa berinvestasi untuk mengurangi hutang.

Pertayaan paling mendasar adalah, apakah kita harus melakukan ini? Jawaban untuk pertanyaannya ini sangatlah personal. Tak bisa dipungkiri, banyak keuntungan yang bisa kita raih jika menginvestasikan uang kita di pasar uang secepatnya. Namun tak ada jaminan portofolio kita akan bekerja secara optimal seperti yang telah direncanakan. 

Secara Psikologis, keuntungan terbesar dari keputusan kita berinvestasi ketika kita menyadari bahwa kita tidak memiliki hutang yang menumpuk. Jika kita bukan termasuk dalam golongan orang yang suka mengerjakan tugas hingga selesai, tentunya membayar hutang dalam jangka waktu lama bisa menjadi sangat membosankan dan menyakitkan hati. Bagi mereka yang bisa mengatasi hutang, mereka akan terus berjuang untuk sampai pada satu titik dimana kondisi keuangan mereka menjadi normal kembali.