Friday 2 May 2014

MENULIS LAPORAN ILMIAH

MACAM MACAM LAPORAN :

  • laporan berbentuk formulir isian
    laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai
    • laporan berbentuk surat
      laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat
    • laporan berbentuk memorandum
      laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih singkat dibanding surat.laporan ini sering digunakan dalam lingkungan organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja
    • laporan perkembangan dan keadaan
      laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat
    • laporan berkela
      laporan berkela dibuat secara rutin(harian,mingguan,bulanan,tahunan)misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi
    • laporan laboratoris/hasil penelitian
      laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium 
    • laporan formal/semi formal
      laporan formal ialah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah.jika tidak lengkap menjadi laporan semi formal.  

    CIRI CIRI LAPORAN :
    • OBYEKTIF : Laporan bersifat sangat obyektif. Yang dimaksud obyektif adalah dalam hal menyampaikan fakta. Pernyataan yang dibuat harus berdasarkan kenyataan. Kesimpulan dan rekomendasi yang diajukan harus disertai dengan bukti yang spesifik dan harus menghindari pendapat atau prasangka pribadi. Jika fakta menunjukkan A maka harus dilaporkan A tanpa tendensi apapun.
    • BAHASA FORMAL : Bahasa yang digunakan dalam menulis laporan adalah bahasa formal yang baik, jelas, dan teratur. Yang dimaksud bahasa formal adalah bahasa baku yang sesuai dengan kaidah penulisan bahasa baku yang terdapat dalam EYD. Penyusunan paragraf, kalimat, pemilihan kata, hingga tanda baca yang digunakan harus tepat dan dari segi sintaksisnya bahasanya teratur. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data, tetapi berdasarkan fakta.
    • SISTEMATIS : Laporan harus benar sistematikanya. Judul, subjudul, sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang matang. Bagian-bagian dari laporan seperti pendahuluan, isi, dan kesimpulan harus disusun secara berurutan. Hal ini dilakukan supaya pembaca mudah mengerti isi dari laporan tersebut.
    • DIBUAT ATAS PERMINTAAN : Laporan biasanya dibuat atas permintaan dari pihak-pihak tertentu. Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas apa yang sudah dilakukan. Laporan seperti ini biasanya merupakan laporan panjang atau pendek, tergantung dari kebutuhannya. Tetapi ada kalanya seseorang membuat laporan atas prakarsa diri sendiri.
    • PEMBACANYA TERTENTU : Laporan disusun berdasarkan bidang-bidang atau sub-sub bidang tertentu, juga dibuat berdasarkan permintaan pihak-pihak tertentu. Hal ini menyebabkan secara otomatis pembaca dari suatu laporan terbatas pada kalangan tertentu, tergantung dari kebutuhan pembaca terhadap laporan tersebut. Misalnya, laporan tentang keuangan perusahaan. Tentu saja hal ini tidak dapat dipublikasikan kepada semua pihak karena ini masalah intern perusahaan. Yang mengetahui mungkin hanya direktur keuangan, bagian keuangan, dan direktur utama atau dapat dikatakan hanya orang yang berhubungan langsung dengan manajemen keuangan perusahaan.

    PERSYARATAN BAGI PEMBUAT LAPORAN ;

    • Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
    • Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
    • Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
    • Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat  kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
    • Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
    • Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.

    No comments:

    Post a Comment